Meet A Super Bragging Person


Meet A Super Bragging Person

“I Mean, Seriously??!”

‘Dir, lo harus tau kalo kemarin gue abis di beliin Full A-Line Airtex Skirt sama bokap gue yaampuunn!!’

‘Oh ya? Waah asik dong.. Kok hari ini ga dipake skirt-nya?’

'Hehe iya nih masih di laundry'

‘Besok dipake ya????? Gue mau liat dehhh..’

‘Yaah tapi besok mau dipake kakak gue diiir..’

Serta beragam alasan basi lainnya.

...

Bonjour!

Artikel terbaru dengan bahasan yang sepertinya kalian sendiri pasti pernah bertemu dengan tipe orang kayak gini. Super Bragging Person. Si tukang pamer – tapi giliran diminta bukti, ga pernah ada.

Bagi kalian yang hidup sebagai makhluk sosial dan pastinya pernah bertemu dengan berbagai macam orang dengan sifat yang berbeda-beda, bukan hal yang aneh bila kalian akan bertemu dengan orang yang kerjaannya tukang pamer. Masih mending pamer tapi ada bukti barang yang konkret, nah kalau ternyata pamernya cuma boong-boongan pasti akan menjadi hal yang sangat menjengkelkan.  

Sebenarnya kalau di pikir-pikir lagi, apa sih yang membuat seseorang mulai menjadi show-off hingga bragging begitu?

First, dia ingin diakui. Dia ingin mendapat pengakuan dari teman-temannya bahwa dia itu kaum sosyelitaah abizz.

Second, dia ingin mendapat perhatian lebih dari orang lain.

Third, dia ingin di anggap hebat oleh orang lain.

Atau bisa saja dia terperangkap di lingkungan borjuis, sehingga dia ikut-ikutan berlagak ‘WOW’ biar ga dijauhin sama teman-temannya.

Bisa aja sih.

Seperti misalnya hari ini dia pamer punya rumah baru. Giliran tiap kita minta di ajak ke rumah barunya, dia selalu ngeles. Rumah lagi rame lah, jalanan rumah lagi di perbaiki lah, bahkan sampai pura-pura lupa alamat rumah sendiri – yang ini bahaya. Atau besoknya dia pamer punya motor ninja baru, tapi ga pernah di bawa ke sekolah/kampus dengan berbagai macam alasan. Bukan bermaksud untuk menyudutkan ya Sobat. Tapi kita pastinya gerah dengan sikap teman kita yang selalu pamer ini dan itu tapi ga pernah ada buktinya. Lagi pula pamer itu kan ga boleh. Apalagi sampe bohong. H-eh-e. Dosa.

Sobat, just be your self aja ya. I mean, jadi kalian yang apa adanya aja sih. Which is kalau memang kalian berniat tulus temenannya, pasti kalian juga akan mendapatkan teman yang sama tulusnya kok. Kalaupun memang kalian mendapatkan teman yang ga bisa nerima keadaan kamu apa adanya... Jaga jarak aja. Cari teman yang lain. Berteman boleh dengan siapa aja asal masih dalam konteks yang baik dan tidak merugikan. ‘Kan tidak semua orang berteman hanya karna harta, inget di artikel sebelumnya yang pernah saya posting disini yang intinya : Pertemanan datang karena kenyamanan.

Kalau nyatanya kalian merasa tertekan, berarti udah ga sehat lagi dong pertemanannya........... Ya gak sih?

Apabila udah terlanjur punya teman yang udah ketawan super bragging kayak gitu, cara ngatasinnya gimana?

Simple aja sih..

Kalau udah mengarah ke bragging, cukup abaikan saja. Pura-pura kalian tidak tertarik dengan topik yang sedang dia bicarakan kemudian cari bahan pembicaraan yang lain. Jangan biarkan kita terlalu larut dengan topik yang sedang dia bicarakan. Lama kelamaan dia juga akan sadar kalau cerita keren tidak membuat dia menjadi kelihatan hebat, karena teman-temannya sudah tahu bahwa itu semua hanya omong-kosong.

Pakai cara halus saja, perlahan-lahan. Jangan langsung ngegas yang nantinya membuat dia sakit hati segingga dapat menimbulkan perselisihan. Bisa juga dengan memberikan pengertian bahwa berteman itu bukan soal materi dan kehebatan saja, tetapi justru kita pun masih bisa bahagia bersama dengan hal-hal yang sederhana.

...

Sedikit ide dari @GOGIRLMAGZ


You may also like

No comments:

About Author

DAY6!








THANKYOU SO MUCH FOR COMING!






Indira Pratiwi

Jakarta based ilustrator & dreamer. Born on 90's era. So, i like everything about 90's. More artwork, lets check: grafolio.com/1996_eirram

Nice too see you!
Powered by Blogger.